Sunday, September 6, 2009

Mikro ekonomi


Mikro Ekonomi

1.Pasar Persaingan Sempurna
Kondisi dimana dikatakan persaingan sempurna yaitu :
-Ekstrem pertama : dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga. Perusahaan menyesuaikan jumlah output agar mencapai laba maksimum
-ekstrim kedua yaitu perusahaan hanya satu satunya produsen (monopoli = mampu mempengaruhi harga dan jumlah output dalam pasar),

dua kondisi peralihan antara ekstrim persaingan sempurna dan Monopoli
-Persaingan monopolistik : dimana perusahaan bersaing, tetapi masing – masing mempunyai daya monopoli (terbatas)
-Persaingan Oligopoli : dimana dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli.

Karakteristik Pasar Persaingan sempurna
-jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar.

-Homogenitas Produk : produk yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya

-Pengetahuan sempurna : pelaku ekonomi memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual, tidak akan mengalami perlakuan harga jual yang berbeda karena harga yang berlaku sama.
-Output perusahaan relatif kecil:

-Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar : perusahaan menjual produk dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena tidak manpu pengaruhi pasar hanya dapat menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba maksimum.

-Keleluasaan Masuk – keluar pasar : sangat mudah dikarenakan produk mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

-Contoh nya : Tempe, tahu, kerupuk putih, jasa photocopy.

Permintaan dan penerimaan dalam persaingan sempurna
-permintaan : karena jumlah output perusahaan relative sangat kecil dibanding output pasar maka berapapun yang dijual perusahaan harag relative tidak berubah. Ini ditunjukan pada kurva permintaan beruapa garis luru.
-Penerimaan : penerimaan total perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga jual (TR = Q . P)

Kekuatan dan kelemahan
kekuatan
-Perusahaan berproduksi dalam skala yang efisien dengan harga produksi yang paling murah
-Output yang maksimum dibanding pasar lain
-Bagi masyarakat : memberikan tingkat kemakmuran dan kenikmatan yang maksimal karena : harganya jual termurah, jumlah output banyak sehingga rasio output perpenduduk maksimal, masyarakat merasa nyaman karena tidak perlu memilih barang dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.

Kelemahan
-Kelemahan dalam asumsi : dunia nyata manusia dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat, sehingga memnyebabkan faktor produksi dan pengumpulan informasi membutuhkan biaya, hasil yang dihasilkan tidak homogen dan sempurna.
-Kelemahan dalam pengembangan teknologi : perusahaan hanya akan memperoleh laba normal, sedangkan untuk melakukan riset dan pengembangan di butuhkan dana yang sangat besar.
-Konflik efisiensi – keadilan : pasar ini sangat menekankan efisiensi sedangkan di NSB (negara sedang berkembang) tidak cocok diterapkan karena biaya industrinya lebih tinggi dibanding negara maju, akan sangat sulit untuk bersaing dengan negara maju dan kemakmuran kesejahteraan rakyat di NSB tidak akan meningkat. Sehingga agar tidak kalah bersaing NSB butuh Perlindungan (protection) dan ini akan menimbulkan masalah in – efisiensi.


2.Pasar Monopoli
Suatu keadaan pasar dimana hanya ada satu produsen atau penjual tanpa pesaing langsung atau tidak langsung baik nyata maupun potensial, output yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi.

Faktor terbentuknya monopoli
Hambatan Teknis :
-Perusahaan memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat efisien
-Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan mempunyai kurva biaya yang semakin menurun (makin besar biaya produksi, biaya marjinal makin menurun, biaya produksi per unit semakin rendah)
-Memiliki kemampuan kontrol sumber faktor produksi
-Lokasi produksi yang khusus

Hambatan Legalitas
-Undang undang dan hak khusus : perusahaan yang tidak efisien tetapi memiliki daya monopoli karena secara hukum diberi hak monopoli oleh pemerintah yang di undang – undangkan, akan tetapi tidak saja pemerintah perusahaan lainpun bisa memberi hak khusus seperti importir tunggal, waralaba, lisensi, atau agen tunggal.
-Hak Paten atau hak cipta : monopoli berdasar hukum karena pengetahuan – kemampuan khusus yang menciptakan daya monopoli secara tekhnik.


3.Pasar Persaingan Monopolistik
Dikembangkan karena adanya ketidak puasan dari Perro Straffa (Univ Cammbridge), kemudian di ikuto oleh Hotelling, dan Zeothen terhadap persaingan sempurna dan persaingan monopoli.
Monopolistik merupakan gabungan atau pertengahan antara sempurna dan monopolistik yang dikembangkan secara intensif oleh Joan Robinson dan Edward Chamberlain.

Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
-Produk yang terdiffernsiasi : produk dapat dibedakan kualitas, model, bentuk, warna, bahkan kemasan , merek dan pelayanannya oleh konsumen dengan melihat siapa produsennya dan menjadi pertimbangan Contoh : LUX
-Jumlah Produsen banyak dalam industri : menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain dalam industri, tidak adanya pembatasan angka.
-Bebas masuk dan keluar : Laba super normal yang dihasilkan mengundang perusahaan pendatang, jika mampu bertahan dalam jangka panjang dapat bertahan, tapi jika kalah maka maka harus keluar agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Proses ini akan terhenti apabila semua perusahaan memperoleh laba normal.

Keseimbangan Perusahaan
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang
-Jangka Pendek : mendapat laba super normal yang akan terjadi dua kemungkinan, pelanggan makin setia atau pelanggan makin bersifat memilih.
-Jangka Panjang : mendapat laba normal

Persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang, namun tetap kurang efisien di banding pasar persaingan sempurna. Dikarenakan Harga jual masih lebih besar dari Biaya Marjinal (P > MC) karena memiliki daya monopoli pasar ini mampu membebankan harga jual yang lebih tinggi dari biaya marjinal namun selisih harga dan biaya marjinal tidak sebesar dalam perusahaan monopoli.


4.Pasar Oligopoli
Struktur pasar dan industri oligopoli
-pasar yang terdiri dari hanya sedikit perusahaan, tiap perusahaan memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi harga
-perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri.

Karakteristik Pasar
-Hanya sedikit perusahaan dalam industri : kurang dari sepuluh atau hanya 2 perusahaan
-Produk Homogen atau terdiferensiasi : sifat outputnya merupakan peralihan dari sempurna dan monopoli, sifat output yang dihasilkan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam upaya mencapai kondisi optimal. Persaingan antar perusahaannya merupakan harga dan non harga.
Contoh : deferensiasi (industri mobil, rokok, film kamera) homogen (baja, pipa,seng,kertas).

-Produk Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi : keputusan menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas, yang membuat perusahaan menikmati laba super normal dibawah tingkat maksimum.

-Kompetensi non harga
Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek serta mempengaruhi perilaku konsumen.
Keputusan investasi yang akurat agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi, perusahaan akan melakukan kegiatan intelejen untuk peroleh informasi keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial.

Faktor – faktor penyebab terbentuknya Oligopoli
-Efisiensi Skala Besar
Perusahaan besar yang memberlakukan teknologi padat modal dalam proses produksi untuk menciptakan efisiensi pada saat output produksi tercapai dalam skala sangat besar.
Keadaan tersebut menjadi hambatan bagi perusahaan yang baru masuk.

-Kompleksitas Manajemen
Perusahaan harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Sehingga diperlukan kemampuan manajemen yang sangat baik.

Pasar Faktor Produksi
Dalam upaya mencapai laba maksimum atau kerugian minimum, jumlah output yang diproduksi dan tingkat harga yang ditetapkan tergantung pada posisi perusahaan dalam pasar, yang akan tercapai apabila kondisi optimum bila penggunaan faktor produksi juga efisien.
Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan membutuhkan beberapa faktor produksi pokok yaitu :
1.tenaga kerja dengan balas jasa berupa upah atau gaji
2.barang modal dengan jasa berupa sewa
3.uang dengan balas jasa berupa bunga.

Dalam pasar ini perekonomian dikatakan sudah efisien apabila keseimbangan terjadi pada pasar output dan pasar factor produksi.

Konsep – Konsep Pasar
-Faktor produksi sebagai permintaan turunan : bila permintaan terhadap barang tersebut sangat tergantung pada permintaan terhadap barang lain. Contoh : BBM
-Faktor Produksi Substitusi dan Komplemen: bila penambahan penggunaan faktor produksi yang satu mengurangi penggunaan faktor produksi yang lain . contoh tenaga kerj a dan mesin.
-Hukum Pertambahan dan hasil yang makin menurun : penambahan faktor produksi pada awalnya memberikan tambahan hasil yang besar, namun makin lama dengan tingkat pertambahan yang makin menurun.
-Efek substitusi dan efek output : analisa efek substitusi dalam pasar faktor produksi, analogis dengan efek substitusi pada teori perilaku konsumen, jika harga faktor produksi naik maka penggunaan input dikurangi untuk menjaga output perusahaan menggunakan faktor produksi lain yang harganya relative murah.
Analisis efek outpu atau skala produksi analogis dengan efek pendapatan , jika suatu faktor produksi dikatakan normal apabila penambahan skala produksi menambah penggunaan produksi tersebut, sebaliknya faktor produksi dikatakan inferior bila penambahan skala produksi justru mengurangi penggunaan faktor produksi.

Faktor – Faktor penentu terhadap Faktor Produksi
-Harga Faktor Produksi : upah atau gaji untuk tenaga kerja atau sewa untuk barang modal dan tanah. Faktor produksi dikatakan normal maka harga semakin murah dan jumlah permintaan naik. Inferior apabila harga menurun maka jumlah yang di minta turun, giffen apabila harga naik dan permintaannya meningkat.

-Permintaan terhadap input : makin besar skala produksi makin besar permintaan kecuali sifatnya inferior.

-Permintaan Terhadap Faktor lain :
-Harga faktor produksi yang lain : permintaan suatu faktor produksi akan meningkat bila harga faktor produksi substitusinya makin mahal, permintaan terhadap faktor produksi akan menurun jika harga faktor produksi komplemennya makin mahal.

-Kemajuan teknologi : ada dua dampak, akan menambah dan mengurangi permintaan terhadap faktor produksi, meningkatkan produktivitas maka permintaan terhadap faktor produksi meningkat. Yang bersifat barang modal meingkatkan produktivitas barang modal, sehingga permintaan meningkat.
Kemajuan menurunkan permintaan terhadap tenaga kerja, bila hubungan keduanya substitutif, dapat meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja bila meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

-Monopsoni : suatu keadaan dimana dalam pasar faktor produksi hanya ada satu pembeli karena posisinya sebagai pembeli tunggal, mempunyai kemampuan untuk menentukan upah.

-Pasar Tanah : penentuan harga sewa tanah untuk pertanian sangat ditentukan oleh tingkat produktivitas tanah, makin produktif, harga sewa tanah makin mahal.

-Monopoli Bilateral : bila pekerja memiliki daya monopoli (serikat pekerja), perusahaan memiliki daya monopsoni, dalam keadaan demikian tingkat upah ditentukan melalui perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan.

Friday, September 4, 2009

PIE Makro

PIE MaKRO
•Ruang lingkup Analisis Makro ekonomi
-Ilmu ekonomi : suatu studi mengenai bagaimana orang2 dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa uang dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas tapi dapat digunakan berbagai cara untuk menghasilkan barang dan mendistribusikannya pada konsumen
-Teori ekonomi : pandangan2 yang menggambarkan sifat dan hubungan yang terjadi dalam kegiatan ekonomi dan membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan mempengaruhinya.

•Perubahan dari Ekonomi MIkro ke Ekonomi Makro
-Ilmu E. Makro : ilmu ekonomi yang mempelajari secara agregat seperti pendapatan nasional, kesempatan kerja, dan harga2 komoditi dilihat secara keseluruhan.
-Analisisanya biasanya lebih global dan menyeluruh

-Ilmu E. Mikro : ilmu yang mempelajari mengenai perilaku ekonomi individu, seperti konsumen, pemilik, sumberdaya, dan perusahaan dalam perekonomian bebas.
-Analisanya meliputi bagian bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.

•Asal Mulanya Perkembangan analisis Makro ekonomi
Teori ini menerangkan bagaimana suatu faktor2 produksi yang terbatas tapi mempunyai keinginan memperoleh barang dan jasa yang tidak terbatas, membuat pilihan2 dalam memproduksi dan mngkonsumsi barang dan jasa sehingga kepuasan dan kesejahteraan yang dicapai maksimum

-Teori Classic
Zaman Adam Smth (1776) : mempelopori pemikiran sistem perekonomian liberal. Dalam pemikiran kaum klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada pasar. Peran pemerintah terbatas kepada masalah penegakan hukum, menjaga keamanan dan pembangunan infrastruktur.

-Teori Modern
JHon Maynard Keynes (1936) : bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi “Full Employment”-nya.
. penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang kuat selalu dicapai.
. pemakaian masyarakat dan barang jasa adalah factor utama yang menentukan kegiatan ekonomi suatu Negara
. dalam sisitem pasar bebas penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan perlu usaha dan kebijakan pemerintah untuk menciptakan penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

•Isu isu utama dalam analisis Makro ekonomi
-Penentuan kegiatan ekonomi : bagaiman pengeluaran agregat (permintaan agregat) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian dalam satu periode tertentu dan pendapatan nasional atau produksi nasional tercipta.

-Masalah dan kebijakan makroekonomi : bahwa system pasar bebas tidak selalu mewujudkan penggunaan tenaga kerja penuh. Kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, menghadapi masalah pengangguran, kenaikan harga dan pertumbuhan ekonomi yang tidak kuat.

•Masalah Utama dalam perekonomian
-Pertumbuhan ekonomi : perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi masyarakat bertambah.

-Pendapatan Nasional dan sebenarnya : PNPotensial yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan.

-Konjungtur (Siklus kegiatan perusahaan) : Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan2 di dalam jangka panjang

-Masalah Pengangguran :
Pengangguran : adalah suatu keadaan dimana seseorang tergolong ke dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetap belum mendapatkannya,
P. Sukarela : seseorang yang tidak bekerja tapi tidak aktif mencari pekerjaan.

Sebab – sebab pengangguran
- kekurangan pengeluaran agregat (produksi barang jasa tidak seimbang dengan permintaan sehingga perusahaan mendapat keuntungan yang kecil atau rugi dan tidak meningkatkan produksi sehingga mengurangi pekerja)
- ingin mencari pekerjaan yang lebih baik, pengusaha mengganti alat dengan yang lebih modern, ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan keterampilan yang dibutuhkan.

Akibat Buruk Pengangguran
Secara individu menimbulkan masalah ekonomi, dan social kepada yang mengalaminya, mengganggu taraf kesehatan keluarga, efek psikologis yang buruk dan efek buruk bagi masyarakat.

-Masalah Inflasi : suatu proses kenaikan harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
Inflasi rendah (2-3%), Moderat (4-10%), TInggi (>10%).

Faktor2 Inflasi :
. tingkat pengeluaan agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
. pekerja menuntut kenaikan upah
. kenaikan harga barang yang di impor, penambahan penawaran uang yang lebih tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang, kekacauan politk ekonomi.

Akibat Buruk Inflasi
Menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat , mengurangi investasi, mengurangi impor, memperlambat pertumbuhan ekonomi.

-Keseimbangan Neraca Pembayaran : adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukan aliran pembayaran yang dilakukan dari Negara – Negara lain kedalam negeri dan dari dalam negeri ke negara2 lain dalam satu tahun tertentu.
Neraca yang penting : neraca perdagangan (perimbangan ekspor dan impor), neraca keseluruhan (perimbangan aliran pembayaran ke LN dan penerimaan dari LN),
Defisit neraca : pembayaran ke LN > Penerimaan.
Surflus Neraca : impor melebihi ekspor dan aliran modal yang terlalu banyak keluar negeri.

Kebaikan dan keburukan perekonomian terbuka
. kebaikan : memperluas barang buatan dalam negeri dan memungkinkan perusahaan2 dalam negeri mengembangkan kegiatannya, member sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi dengan membeli mesin2 dan bahan mentah.
. Keburukan : konsumen memakai produk luar, akan ada pengangguran, modal dalam negeri akan mengalir keluar negeri akan menurunkan nilai mata uang domestic.

•Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi :
-Pendapatan Nasional : istilah yang menerangkan tentang nilai barang dan jasa yang diproduksi suatu Negara dalam satu tahun tertentu.

-PNB (Produk Nasional Bruto): produk nasional yang dihasilkan oleh faktor2 produksi milik warga negaranya didalam negeri dan di Negara lain.

-PDB (Produk Domestik bruto) : produk nasional yang dihasilkan oleh faktor2 produksi
di dalam negeri milik warga Negara dan orang asing dalam suatu Negara,

-Tingkat pertumbuhan ekonomi :

-Tingkat pertambahan kemakmuran : ini ditentukan dengan perhitungan pendapatan perkapita pertahun.

-Tenaga kerja dan pengangguran
Pengangguran : perbedaan antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja real.
Angkatan kerja : jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu. (JAK = jumlah penduduk usia kerja - penduduk bukan angkatan kerja)

-Indeks harga dan tingkat inflasi
Indeks harga : suatu angka yang menggambarkan sejauh mana harga dalam perekonomian pada suatu tahun telah mengalami perubahan jika dibandingkan dengan tingkat harga pada tahun dasar.
IH Produsen : kenaikan dan perubahan harga barang pada saat barang dijual ke konsumen
IH Konsumen: kenaikan dan perubahan harga barang konsumsi
CPI : indeks harga dari barang2 yang selalu digunakan para konsumen.

-Kedudukan Neraca perdagangan dan pembayaran
. Deficit N.Perdagangan: disebabkan impor yang lebih mengurangi ekspor dan kegiatan ekonomi dalam negeri, pengangguran bertambah, modal luar negeri tak akan ditanam di Negara tersebut.
. N Pembayaran : menunjukan perimbangan mutasi 2 keuangan dari suatu Negara ke Negara lain.

- Kestabilan Kurs Valuta Asing : perbandingan nilai suatu mata uang domestic dengan nilai mata uang asing untuk menunjukan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan u/ membeli satu unit valuta asing.
Faktor penting yang mempengaruhi kurs : neraca keseluruhan apabila deficit cenderung menaikan nilai valas, kalau surflus maka nialai valas akan murah.

•Tujuan – Tujuan kebijakan Makroekonomi
-Menstabilkan kegiatan ekonomi
3 hal : tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, tingkat harga tidak menunjukan perubahan yg tinggi, terjadi keseimbangan ekspor dan impor, laulintas modal dari atau ke LN.
-Penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi
-Menghindari masalah inflasi
-Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat : menyediakan kesemptana kerja, menaikan tingkat kemakmuran masyarakat.
-Mengukuhkan neraca pemabayaran dan kurs valuta asing

•Bentuk – bentuk kebijakan mikroekonomi
-Kebijakan Fiskal : usaha pemerintah mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan membuat perubahan dalam pengeluarannya dan dalam system perpajakan(mengurangi pajak meningkatkan kemampuan masyarakt membeli)

-Kebijakan Moneter : langkah pemerintah yang dijalankan melalui bank sentral untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian dengan membuat perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga

-Kebijakan Segi penawaran : langkah pemerintah yang berusaha meningkatkan efisiensi kegiatan dan tenaga kerja sehingga produksi nasional dapat ditingkatkan. Biaya produksi dikurangi dan teknologi semakin berkembang.

•Penghitungan Pendapatan Nasional
-Cara pengeluaran : pendapatan nasional di hitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran atau pembelajaan atas barang dan jasa yang diproduksi.

-Cara produksi atau cara produk neto : pendaptan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produk barang dan jasa yang diwujudkan berbagai sector dalam perekonomian.

-Cara pendapatan : pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor2 produksi yang digunakan u/ mewujudkan pendapatan nasional.

•Beberapa istilah pendapatan nasional
PDB = PNB – PFN dari LN
. PFN dari LN : pendapatan factor neto yaitu pendapatan faktor2 produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi pendapatan faktor2 produksi yang dibayarkan ke LN.
. Pnedaptan nasional : nilai barang jasa yang dihasilkan dalam satu Negara yang berarti mewakili PDB dan PNB.
Pendapatan nasional harga tetap atau RIIL : nilai barang dan jasa yang dihasilkan satu Negara dalam satu tahun dihitung pada harga tetap (harga yang berlaku pada satu tahun digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun2 yang lain)

•Pendapatan Nasional harga pasar dan harga factor
Dinilai menurut harga pasar : perhitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oelh pembeli.
Dinilai menurut harga produksi : tergantung pada jumlah pendapatan faktor2 produksi yang digunakan u/ menghasilkan barag.

•Pendapatan Nasional Bruto dan Neto
Bruto : pendaptan yang masih meliputi depresiasi
Neto : produk nasional bruto dikurangi depresiasi, PNB – Depresiasi.

•Cara Penghitungan 1 : cara pengeluaran
-Komponen pengeluaran agregat
. Konsumsi rumah tangga : nilai pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhan dalam satu tahun. Konsumsi : membeli barang dan jasa u/ memuaskan keinginan meiliki dan menggunakan barang.

. Pengeluaran pemerintah :
Konsumsi : pembelian atas barang jasa yang akan dikonsumsi
Investasi : pengeluaran untuk membangun prasarana.

. Pembentukan modal tetap sector swasta : pengeluaran untuk membeli modal yang dapat menaikan produksi barang dan jasa dimasa yang akan dating. Pengeluaran barang modal dan peralatan produksi, perubahan2 nilai inventori, pengeluaran u/ rumah tempat tinggal.

. Ekspor Neto : nilai ekspor yang dilakukan suatu Negara dalam satu tahun dikurangi nilai impor dalam periode yg sama.

-Menghitung produk domestic dan produk nasional bruto
PN = PNB – Pajak tak langsung + subsidi – depresiasi
Di Indonesia : PN = PNB – Pajak tak langsung – Depresiasi.

-Masalah perhitungan dua kali

•Cara Penghitungan 2 : Cara Produk Neto
Produk neto = nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi
PN = menjumlahkan nilai tambah yang diciptakan oleh perusahaan2 dalam perekonomian

-Menghitung nilai tambah
Nilai tambah untuk mewujudkan suatu produksi = pengeluaran konsumen untuk membeli

-PNB menurut lapangan usaha
Data yang dikumpulkan digolongkan pada berbagai sector dimana nilai tambah diwujudkan,

•Cara Penghitungan 3 : cara pendapatan
-Penggolongan pendapatan factor produksi
Pendapatan pekerja, pendapatan dari usaha perseorangan, pendapatan sewa, bunga neto, keuntungan perusahaan.

-Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel
Pendaptan pribadi : semua jenis pendapatan
Pendaptan Disposebel : pendapatan yang dikurangi oleh pajak yang harus dibayar
Yd = Yp – T dan Yd = C + S

-Menentukan tingkat perekonomian
G = PN-riil 1 – PN-riil0 x 100
PN-riilo
PN-riiln = HIo x PN Masa kini
HIn


•Pandangan Ahli Ekonomi klasik : bahwa dalam suatu perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar, tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai, yg didasarkan pada keyakinan dalam perekonomian tidak akan kekurangan permintaan. Supply create own demand.

•Penentuan suku bunga
Suku bungan menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Perubahan akan terus terjadi sebelum kesamaan antara jumlah tabungan dgn jumlah permintaan dana investasi tercapai.

•Fleksibilitas Upah dan kegiatan Ekonomi

•Penentuan tingkat kegiatan perekonomian
Kemampuan sector perusahaan dalam menghasilkan barang tergantung jumlah dan kualitas factor produksi Y= f (K,L,R,T)

•Kritik Keynes terhadap pandangan klasik : penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi dan hal itu di sebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang terjadi.

•Penentuan tabungan dan INvestasi (Keynes) :
Penentu Tabungan : besarnya tabungan oleh rumah tangga tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan Rumah tangga.
Penentu Investasi : bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup menentukan dalam pertimbangan para pengusaha u/ melakukan investasi

•Masalah kekurangan Pengeluaran Agregat
Ahli klasik : fleksibilitas suku bunga akan selalu menjamin berlakunya kesamaan diantara jumlah tabungan pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dengan jumlah investasi yang dilakukan

Keynes : tingkat investasi adalah < dari jumlah tabungan yang dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja

Pengeluaran agregat dalam perekonomian : lebih rendah dari produksi barang dan jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, kekurangan dalam pengeluaran agregat ini akan menimbulkan pengangguran.