Saturday, July 25, 2009

Teori Produksi

Teori Produksi
•Produsen mengalokasikan dananya untuk penggunaan factor produksi atau yang akan diproses menjadi output.
•Dalam penggunaan Faktor Produksi berlaku The Law of Diminishing Return (Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun)

Dimensi Jangka Pendek dan jangka panjang
•Faktor Produksi Tetap : Faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi, ada atau tidak adanya kegiatan produksi factor produksi itu harus ada.(contoh : mesin; dikarenakan mesin dalam jangka pendek susah untuk ditambah atau dikurangi)
•Faktor Produksi Variable : factor yang jumlahnya tergantung pada tingkat produksinya, makin besar tingkat produksi makin banyak factor produksi variable yang digunakan.(contoh : tenaga kerja ; karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari setahun).
•Periode Jangka Pendek : periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa factor produksi. (perusahaan barang modal 5 tahun periodenya, perusahaan olahan <5 tahun)
•Periode jangka panjang : periode produksi dimana semua factor produksi menjadi factor produksi variable.

Model Produksi dengan satu factor produksi Variable
•Adalah Pengertian analisis jangka pendek dimana ada factor produksi yang tidak dapat dirubah.
•Fungsi produksi : hubungan matematis penggunaan factor produksi yang menghasilkan output maksimum. Yang terdiri dari factor barang modal (Kapital), dan Tenaga Kerja (Labour).
•Q = f(K . L)

Produksi Total, Marjinal, dan rata rata
•Total (TP): banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total factor produksi
•Marginal (MP): tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit factor produksi
•Rata2(AP) : rata-rata output yang dihasilkan perunit factor produksi.
•MP > 0 ; perusahaan dapat menambah tenaga kerja apabila MP < 0 maka penambahan tenaga kerja mengurangi total produksi. Ini merupakan indikasi LDR.

Tiga Tahap Produksi
1.Tahap I
-Penambahan tenaga kerja akan meningkatkan TP maupun AP
-Hasil yang diperoleh tenaga kerja jauh lebih besar dari tambahan upah yang akan dibayarkan
-Perusahaan akan rugi kalau berhenti pada tahap ini (Slove TP meningkat tajam).

2.Tahap II
-Berlakunya LDR
-MP dan AP mengalami penurunan ; namun nilainya masih positif
-Penambahan tenaga kerja akan menambah TP sampai mencapai maksimum. (slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal).

3.Tahap III
-Perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi
-Penambahan Tenaga kerja justru menurunkan TP
-Produksi akan mengalami kerugian (slove kurva TP negatif).

•Perusahaan sebaiknya berproduksi pada tahap II.
•Perusahaan akan berhenti menambah tenaga kerja pada saat MP yang harus dibayar = MR yang diterima. Jika tambahan biaya < tambahan pendapatan ; perusahaan akan menambah tenaga kerja.
•Tamabahan BIaya = wage (W) tenaga kerja, tambahan pendapatan = produksi marjinal dikalikan harga jual barang. W = MP (P)

Perkembangan Teknologi.
•Kemajuan teknologi dapat membuat tingkat produktivitas meningkat , artinya jumlah output yang dihasilkan perunit factor produksi meningkat.
•Apabila AP meningkat karena mesinnya semakin modern tidak berarti efisiensi meningkat.
•Modernisasi SDM lebih penting dikarenakan mengubah cara berpikir dan sikap hidup, dengan modernisasi SDM, kemajuan teknologi akan meresap ke dalam diri manusia dan mendorong peningkatan efisiensi.
•TFP (Total Faktor Productivity) sebagai ukuran efisiensi, pada prinsipnya metode ini ingin memisahkan pengaruh barang modal, teknologi dan SDM terhadap pertumbuhan ekonomi. Angka TFP semakin besar mengindikasikan perkembangan efisiensi yang semakin signifikan .

Model Produksi dengan 2 faktor produksi Variable.
•Isokuant adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam factor produksi variable secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat produksi yang sama.

•Asumsi – Asumsi ISOKUAN :
1.Konveksitas (convexity)
-Analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku konsumen, yaitu kurva indeferensi yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
-MTRS : kesedian produsen untuk mengorbankan factor produksi yang satu demi yang menambah penggunaan factor produksi yang lain untuk menjaga tingkat produksi pada isokuan.
-MTRSlk : bilangan yang menunjukan beberapa factor produksi L harus dikorbankan untuk menambah 1 unit factor K pada tingkat produksi yang sama
-MTRlk : bebrapa unit tenaga kerja yang harus dikorbankan untuk menambah 1 mesin u/ menjaga keseimbangan produksi.
-Dasar pertimbangan substitusi factor produksi adalah perbandingan rasio produktivitas.
-L = MPL . ∂L (pertambahan 1 L)
-K = MPK. ∂K (pengurangan 1 K)
-MTRSlk = MPL/MPK = - ∂K/∂L

2.Penurunan nilai MRTS
-Ini terjadi apabila produsen menganggap makin mahal factor produksi yang semakin langka
-MRTS konstan apabila dua factor produksi bersifat substitusi sempurna
-MRTS = nol apabila kedua factor produksi mempunyai hubungan proporsional tetap

3.HUkum pertambahan nilai yang semakin menurun (LDR)
-Jika produksi K tetap dan terjadi penambahan tenaga kerja maka output akan bertambah
-K akan semakin menurun apabila L = M unit

4.Daerah produksi yang ekonomis
-Batas daerah produksi ekonomis atau BPE merupakan daerah Tahap II, apabila terjadi diluar batas areal tersebut maka tidak akan meingkatkan produksi. Dimana perusahaan hanya dapat melakukan ekspansi di batas BPE saja.

5.Perubahan output karena perubahan sekala penggunaan produksi (Return to scale)
-Konsep yang menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah factor produksi dilipatgandakan.

6.Skala hasil naik (increasing return to scale)
-Apabila penambahan factor produksi sebanyak I unit menyebabkan output meningkat lebih dari satu unit.output meningkat dikarenakan kemampuan manajemen dalam menangani produksi skala besar, ada sinergi antara mesin dan tenaga kerja.

7.Skala hasil konstan (Constant return to scale)
-Jika pelipatgandaan factor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat juga

8.Skala hasil menurun (decreasing return to scale)
-Jika penambahan I unit factor produksi menyebabkan output berkurang 1 unit

9.Perkembangan teknologi
-Kemajuan teknologi memingkinkan peningkatan efisiensi penggunaan factor produksi
-Tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan penggunaan factor produksi yang lebih sedikit
-Teknologi Padat Modal : barang modal > tenaga kerja
-Teknologi Padat Karya : Tenaga Kerja > Barang modal
-Teknologi Netral : Barang modal = Tenaga kerja
-Tiga tahap teknologi sebelum dapat mempengaruhi efisiensi
a.Invention : riset untuk menemukan teknologi baru untuk proses produksi
b.Inovation : Inovasi melakukan terobosan baru aplikasi dari temuan baru
c.Spread of innovation : penyebaran inovasi agar tingkat penerimaannya mencapai 100%

10.Kurva anggaran produksi
-Kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam factor produksi yang memerlukan biaya yang sama.
-I = rK + WL ; I (isocos), r(factor produksi barang modal), W (tenaga kerja)
-Sudut kemiringan kurva isocost = perubahan harga factor produksi
-Jika yang berubah adalah kemampuan anggaran , isocos bergeser sejajar.

11.Keseimbangan Produsen
-Terjadi ketika kurva I bersinggungan dengan kurva Q
-Keseimbangan berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun factor produksi
-Perubahan Faktor produksi = intereaksi kekuatan efek substitusi dan efek skala produksi
-Faktor produksi Inferior = factor produksi yang penggunaanya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat. Contoh tenaga kerja apabila ditingkatkan jumlah penggunaannya berkurang.
-Maksimalisasi Output = dengan anggaran yang sudah ditentukan tercapai output yang maksimum
-Minimalisasi Biaya = target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum.
-Perusahaan umumnya bertujuan memaksimalkan laba = prinsip efisiensinya maksimalisasi output
-Lembaga berorientasi laba maksimum = menggunakan prinsip minimalisasi biaya u/ efisiensi

12.Pola jalur ekspansi (Expantion Path)
-Untuk mempertahankan efisiensi = perusahaan menargetkat output yang dicapai maksimum dengan biaya minimum
-Dalam jangka panjang perusahaan memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam mengkombinasikan factor produksi. Agar alokasi anggaran lebih efisien
-Garis Isoclin = dimana titik2 keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS konstan
-Isoklin merupakan garis expantion path apabila harga factor produksi tidak berubah, berubah karena penambahan tingkar produksi.

Teori Biaya Produksi

Biaya Produksi
•Asumsi2 yang digunakan
-Perusahaan bergerak di pasar persaingan sempurna. Harga output ditentukan oleh pasar dan berapapun yang diproduksi akan terjual habis.
-Factor produksi = barang modal dan tenaga kerja yang variable.

KONSEP BIAYA
-Biaya Eksplisit : biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan.
-Biaya Implisit : Biaya kesempatan

•Biaya Tenaga Kerja
-Adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga kerja perorang persatuan waktu.
-Upah pekerja = biaya eksplisit karena upah yangdibayarkan = upah yang diterima tenaga kerja bila bekerja ditempat lain.

•Biaya barang Modal
-Konsep akuntan : merupakan biaya historis, merupakan nilai barang modal yang harus disusutkan
-Konsep ekonom : merupakan biaya implicit ; yaitu biaya ekonomi penggunaan barang modal bukanlah seberapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya akan tetapi seberapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan.
-Biaya Barang modal diukur dengan harga sewa.

•Biaya Kewirausahaan
-Wirausahawan : orang yang mengkombinasikan berbagai factor produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa.
-Dalam upaya tersebut produsen harus menanggung resiko kegagalan dan juga akan mendapatkan balas jasa berupa laba. Resiko dan laba Berbanding lurus.
-Laba ekonomi : kelebihan pendapatan yang diperoleh disbanding jika memilih alternative lain.
-
•Produksi , Produktivitas, dan biaya
-Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan biaya yang rendah, berbanding terbalik.
-Dalam jangka pendek : ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap ; biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi.
-Dalam jangka panjang : biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi karena factor produksi dan biaya variable.
-Untuk perusahaan berskala Menaik (IRS): penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi
-Untuk Perusahaan berskala menurun : penambahan tingkat produksi justru menaikan biaya produksi


•Biaya Produksi jangka pendek
-Biaya total jangka pendek (total cost) = biaya tetap + Biaya variable (TC = FC + VC)
-Biaya tetap : biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi, contoh biaya barang modal, gaji pegawai, bunga pinjaman, sewa gedung.
-Biaya Variable : Biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi, contohnya upah buruh dan biaya bahan baku.

•Biaya Rata-rata
-Adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output.
-Biaya rata2 = biaya total dibagi jumlah output (TC/Q)
-Biaya rata2 = biaya tetap rata2 + biaya variable rata2 (AC = AFC + AVC)
-Kurva AFC menurun bila produksi bertambah, tidak pernah menyentuh horizontal. Tidak pernah negative.
-Kurva AC mula2 menurun lalu naik = kurva AVC; ini berkaitan dengan LDR
-AVC = P/AP, pada saat AC naik , AVC turun.

•Biaya Marjinal
-Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit output.
-Marjinal jangka pendek = MC maka : MC = ∂TC/∂Q
-Dalam jangka pendek perubahan biaya total disebabkan perubahan biaya Variable : MC = ∂VC/∂Q
- Hubungan antar kurva – kurva biaya
1.Kurva AVC terus menurun tidak pernah menyinggung atau memotong sumbu horizontal
2.Kurva AVC mula2 menurun, mencapai titik minimum pada saat AC maksimum, kemudian naik mendekati kurva AC namun tidak bersentuhan karena FC terus menurun
3.Kurva AC awalnya menurun samapai minimum kemudian terus naik
4.Kurva MC Mulanya turun mencapai minimum, selanjutnya kurva C naik dan memotong kurva AVC dan AC saat keduanya minimum, setelah itu nilai C lebih besar dari nilai AC dan AVC.

•Biaya Produksi jangka panjang
-Dalam jangka panjang semua biaya variable.
-Perubahan biaya total = perubahan biaya variable dan sama dengan biaya marjinal; LTC =LVC
-Biaya total : biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variable.
-Biaya Marjinal : tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. LMC =∂LTC/∂Q
-Kurva rata2 jangka panjang

Berlaku teorema Envelope
1.Memproduksi dengan ukuran pabrik ukuran kecil. Pengusaha memprediksi pasar akan mengecil
2.Memproduksi dengan ukuran pabrik ukuran sedang. Bila pengusaha memprediksi pasar akan terus membesar.
3.Memproduksi dengan ukuran pabrik ukuran Besar.
-Pengambilan keputusan tidak lagi berlandaskan biaya rata2 tetapi perkiraan masa depan
-Dalam jangka pendek perusahaan memilih satu pabrik saja untuk berproduksi
-Dalam jangka panjang pengusaha dapat menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai dengan tingkat produksi yang direncanakan.
-Kurva amplop : kurva yang menunjukan titik2 minimum pada berbagai tingkat produksi.
-Kurva LAC : kurva yang menunjukan biaya produksi perunit minimum pada berbagai tingkat produksi.

•Kurva Biaya Marjinal Jangka Pendek
-Biaya marjinal jangka pendek (SMC) lebih kecil daripada biaya marjinal jangka panjang (LMC).
-SMC < LMC jika ekspansi produksi turun.
-LMC akan memotong LAC pada saat minimum.
-Skala Produksi ekonomis : interval tingkat produksi dimana penambahan output akan menurunkan biaya produksi jangka panjang perunit.
-Skala Produksi tidak ekonomis : interval tingkat produksi dimana penambahan tingkat produksi justru menambah biaya produksi jangka panjang perunit. Hokum LDR berlaku.
-Penambahan jumlah output menaikan biaya produksi perunit.
-Factor penyebab terjadinya efisiensi dan inefisiensi jangka panjang :

1.Teknologi Produksi
-Sumber peningkatan efisiensi dalam jangka panjang,
-memungkinkan terjadi percepatan teknologi dan mempercepat penurunan LAC
-Percepatan teknologi meningkatkan biaya rata2 jangka panjang per unit

2.Manajemen
-Peningkatan kemajuan manajemen memungkinkan teknologi yang sudah ada lebih diefisiensikan penggunaannya sehingga kurva LAC menurun.
-Inefisiensi terjadi apabila kemampuan manajerial tidak mengikuti kemajuan jaman.

3.Sumber Daya Manusia
-Masalah yang muncul adalah Jumlah dan Mutu SDM
-Pada saat skala produksi diperluas, maka terjadi inefisiensi karena SDM tidak dapat disediakan dengan cepat, apabila teknologi yang di gunakan : teknologi yang diimpor.

•Sudut Kemiringan Kurva biaya rata-rata jangka panjang (Kurva LAC)
-Terjadi karena terlalu cepat terjadinya LDR, perusahaan mengalami skala produksi tidak ekonomis, terjadi pada perusahaan dengan fungsi produksi menurun (DRS)
-Perusahaan mengalami inefisiensi sehingga skala produksi tidak ekonomis lagi saat jumlah produksi sangat besar dan LDR lambat, terjadi pada perusahaan IRS.

•Kasus Fungsi produksi skala kecil konstan (CRS)
-Perusahaan yang memiliki skala hasil konstan memiliki kurva LAC garis lurus sejajar sumbu horizontal karena Kurva SAC sama dan sebangun.
-Kurva LAC = Kurva SMC sejajar dan sebangun.

Wednesday, July 22, 2009

PIE 1

ILMU EKONOMI

Pengertian Ilmu Ekonomi

• Ilmu ekonomi adalah : suatu study mengenai bagaimana orang atau masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tapi dapat menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan suatu barang.

• Teori Ekonomi : pandangan2 yang menggambarkan sifat hubungan yang terjadi dalam kegiatan ekonomi dan membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan mempengaruhinya.

• Scarcity (Kelangkaan)
Alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas sementara kebutuhan manusia tidak terbatas.

• Choices (Pilihan-Pilihan)
Terbatasnya alat pemuas kebutuhan manusia sementara kebutuhan tidak terbatas pendorong manusia melakukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif.

• Opportunity Cost (Biaya Kesempatan)
Manusia bersifat rasional artinya pertimbangan menurut prinsif ekonomi dan untung rugi. Oleh karena itu ekonom akan memandang bahwa alat pemuas kebutuhan akan dinilai berdasarkan alternatif penggunaannya untuk kesempatan yang lain.

• Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan (alokasi) atas sumber daya yang langka dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya

• Masalah Ekonomi :
• Apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya :
Seberapa banyak barang yang harus di produksi agar kesejahteraan meningkat.

• Bagaimana memproduksinya :
Metode dan teknologi apa yang digunakan.

• Untuk siapa barang dan jasa diproduksi :
Berdimensi pada keadilan dan pemerataan, apakah teknologi sudah efektif untuk dinikmati seluruh lapisan masyarakat.


• Barang dan Jasa
• Barang Ekonomi dan Barang Bebas :
Ekonomi : barang yang terbatas jumlahnya (langka) dan merupakan pengorbanan
Bebas : barang yang jumlahnya melimpah dan tidak memerlukan pengorbanan.
• Barang Akhir : barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi u/ memenuhi kebthan.
• Durable goods : barang tahan lama
• Undurable goods : barang yang tidak tahan lama.
• Barang Modal (barang dibuat untuk menghasilkan barang lain).
• Barang Antara (barang yang belum dapat langsung digunakan konsumen/perlu diolah lebih lanjut)

• Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi ?
• Memperbaiki cara berfikir yang membantu pengambilan keputusan.
Teknik berpikir akan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.
• Membantu memahami masyarakat.
Interaksi manusia terjadi lewat pasar, maka masyarakat berupaya mengatasi kelangkaan, mengembangkan teknologi dan system kemasyarakatan
• Membantu memahami masalah-masalah internasional.
Bahwa dalam dunia internsional interaksi terjadi tidak secara individu melainkan mewakili kelompok atau Negara.
• Bermanfaat dalam membangun masyarakat.
Demokratisasi penting dalam mengalokasikan sumber daya, karena lebih mencerminkan aspirasi masyarakat kebanyakan.

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
ada 4 ukuran efisiensi yang biasa digunakan : Output (GNP), Kesempatan Kerja (Employement), Stabilitas Harga (Stability Price), stabilitas Kurs (Exchange rate Stabilty)

• Teori Ekonomi Mikro :bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisa mengenai bagian2 kecil keseluruhan kegiatan perekonomian.

– Interaksi di pasar barang (penjual vs pembeli)
– Tingkah laku pembeli dan penjual
.Pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional.
. pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang dinikmati seakan para penjual memaksimumkan keuntungan yang diperoleh dari kendala2 yang dimiliki.

– Interaksi di pasar faktor produksi (Tk, modal, tanah, wirausaha)

• Teori Ekonomi Makro: suatu teori ekonomi yang menganalisa keseluruhan kegiatan perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan unit kecil

– Penentuan tingkat ekonomi negara.: menganalisa suatu perekonomian akan menghasilkan suatu barang dan jasa, tingkat perekonomian di tentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian yang meliputi :
1. Pengeluaran Rumah tangga dan konsumsi rumah tangga
2. Pengeluaran pemerintah
3. Pengeluaran perusahaan dan investasi
4. Ekspor dan impor
5. Perubahan harga2 dan perubahan peredaran uang

– Pengeluaran agregat (C + G + I + (X-M))
– Mengatasi pengangguran dan inflasi: pemerintah mengeluarkan kebijakan2 :
. Kebijakan Moneter : langkah pemerintah dalam mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan mengatasi masalah perekonomian.
. Kebijakan fiscal : langkah pemerintah untuk mengubah struktur dalam jumlah pajak serta pengeluarannya dengan maksud untuk mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.


Metodologi Ilmu Ekonomi
• Teori Ekonomi
Berusaha menjelaskan dan melakukan prediksi-prediksi atas gejala yang diamati.
• Model Ekonomi
Penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya baik dalam bentuk verbal, diagram, dan matematis.

• Metoda Deduktif dan Induktif
. Deduktif : metode pengambilan keputusan untuk hal2 khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum.
- Dalil -> Analisa -> Kesimpulan
- Dalil : homo ekonomi
- Analisa : barang dengan kualitas yang sama di jual ditoko yang beda
- Kesimpulan : dari dalil semua benar adanya bahwa manusia senang barang yang bagus dengan harga murah.

. Induktif : Metode pengambilan keputusan untuk hal2 umum dari hal2 khusus.
- Peristiwa -> Analisa -> Kesimpulan -> Dalil
- Peristiwa : menjelang hari besar harga bahan pokok naik
- Analisa : harga naik karena permintaan banyak
- Kesimpulan : harga naik karena permintaan naik
- Dalil : hokum permintaan dan penawaran

. Dampak positif dari Induktif : meningkatnya kegiatan ekonomi yang telah menghasilkan pemahaman2 baru dalam ilmu ekonomi.

• Ceteris Paribus dan Fallacy Composition.
. Cateris Paribus : factor2 lain dianggap tetap, kesimpulan yang diambil berdasarkan variable2 yang tidak berubah.
. Fallacy of Compotition : apa yang baik dalam skla kecil belum tentu baik dalam sekala besar.

• Ekonomi positif (apa yang terjadi) dan ekonomi normatif (apa yang seharusnya terjadi).

MEKANISME PASAR

. Teori ekonomi Clasic : teori dari Adam Smith yang disebut Invicible hand dimana perekonomian sebagai sebuah system halnya alam semesta mempunyai penstabil otomatis untuk menjaga keseimbangannya, masalah2 ekonomi merupakan gangguan keseimbangan system yang akan pulih jika keseimbangan dipulihkan (Invisible Hand)

. Teori ekonomi Modern : teori yang dicetuskan oleh Jhon Maynard Keynes yaitu teori employement, interest, dan money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya.

• Permintaan
Keinginan konsumen untuk membeli barang dengan berbagai alternatif harganya

. factor2 yang mempengaruhi
1.Harga Barang itu sendiri
2.Harga barang yang terkait
3.Tingkat pendapatan perkapita
4.Selera atau kebiasaan
5.Jumlah penduduk
6.Perkiraan harga dimasa mendatang
7.Distribusi pendapatan
8.Usaha2 Produsen meningkatkan penjualan

. Perubahan Jumlah yang diminta
1.Faktor harga (Movement along demand curve) : perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta tapi pada satu kurva yang sama.
2.Faktor Cateris paribus (Shifting) : pada tingkat harga yang tetap jumlah barang yang diminta berubah karena adanya peningkatan atau penurunan factor CP seperti pendapatan

•Hukum Permintaan :
Apabila harga barang naik maka jumlah yang diminta akan turun sebaliknya jika harga turun jumlah yang diminta akan naik.

•Kasus Pengecualian dari Hukum Permintaan:
1. Barang yang memiliki unsur spekulasi [emas, saham, tanah].
2. Barang prestise dan luxury [mobil mewah, benda seni tinggi,benda kuno dll.]
3. Barang Giffen [harga turun permintaan turun] akibat efek (-) pendapatan lebih besar dari efek (+) substitusi.

• Penawaran (Supply)
Jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.

. factor2 yang mempengaruhi
1.Harga Barang itu sendiri
2.Harga barang yang terkait
3.Harga factor produksi
4.Biaya Produksi
5.Teknologi produksi
6.Jumlah pedagang atau penjual
7.Kebijakan pemerintah
8.Usaha2 Produsen meningkatkan penjualan


•Hukum Penawaran
Apabila harga barang naik maka jumlah yang ditawarkan akan naik sebaliknya jika harga turun maka jumlah yang ditawarkan juga menurun dengan asumsi ceteris paribus.

. Faktor pengecualian
. kurva penawaran yang mempunyai slove negative dikarenakan pekerja dibayar berdasaekan jumlah jam kerja

. HARGA KESEIMBANGAN
- Adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan di jual.
- Permintaan = penawaran ; jika harga dibawah keseimbangan maka kelebihan permintaan sebab permintaan meningkat dan penawaran berkurang. Dan sebaliknya

Saturday, July 18, 2009

Analisa Jabatan

• Pengertian Analisa Jabatan
- Menurut EDWIN B.Flippo : suatu proses mempelajari dan mengumpulkan informasi2 yang berhubungan dengan operasi/pelaksanaan dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu.
- Menurut Daniel C. Feldman dan Hugh J. Arnold : suatu analisis jabatan yang dapat dirumuskan sebagai suatu proses penentuan melalui pengamatan dan penyelidikan serta pelaporan informasi yang tepat sesuai dengan hakikat pekerjaan tertentu.
- Menurut Randall S. Schuller & Susan E. Jackson : analisis jabatan merupakan suatu proses penggambaran dan pencatatan informasi mengenai perilaku dan kegiatan pekerjaan.

• Pembahasan Tujuan Analisa jabatan
- Menciptakan SDM yang handal dalam menghadapi tantangan teknologi modern, 2 hal yang harus diperhatikan : penggunaan teknologi dan kenyamanan suasana kerja.
- Menurut Veitzal Rivai : tindakan manajemen yang diperlukan u/ mencapai tujuan
a. Evaluasi peran lingkungan terhadap pekerjaan individu
b. Kaji kembali kemungkinan ada persyaratan kerja yang usang
c. Ciptakan peraturan yang dapat menguntungkan semua pihak
d. Rancangan kebutuhan SDM masa depan
e. Sesuaikan antara jumlah pelamar dan pekerjaan yang tersedia
f. Rancangan kebutuhan pendidikan dan pelatihan
g. Rancang rencana pengembangan potensi karyawan
h. Tentukan standar kerja/ prestasi yang realistis
i. Penempatan karyawan sesuai dengan minat serta keahliannya
j. Berikan kompensasi wajar

• Pertimbangan Hukum
- dua tujuan yang cocok yaitu :
1.kepatuhan terhadap hokum (legal compliance) ketenagakerjaan
2.pengembangan landasan informasi sehat yang digunakan untuk membuat system MSDM efektif

• Pengumpulan system informasi
- Informasi pekerjaan dapat dikelompokan menjadi : Ekspor, Impor, Marketing, Account Officer, Customer Service, dan general administration Dept.
- Keuntungan secara eksternal : pembuktian kepada aparat pemerintah bahwa perusahaan telah mentaati berbagai ketentuan dan perundang2an di bidang ketenagakerjaan : UMR, Penyusunan Kuisioner, pengumpulan informasi.

• Sumber informasi yang digunakan
a. Pemegang jabatan atau pejabat yang berwenang
b. Supervisior
c. Analisa jabatan yang terlatih
d. Menyeleksi sumber-sumber informasi

• Metode pengumpulan informasi
- Metode yang telah terbukti digunakan : wawancara, pandangan para pejabat, atau karyawna senior, dan pemilik perusahaan, kuisioner, dan buku catatan adminstrasi harian, temuan auditor, gabungan dari teknik2 tersebut.
- Menurut Veitzhal Rivai : Pengamatan/observasi, Tanya jawab, pandangan pejabat atau atasan langsung, pengisian daftar pertanyaan, catatan kerja harian, serta teknik kombinasi.

• Langkah – langkah analisa jabatan
1. Menguji organisasi secara keseluruhan dan kecocokan tiap pekerjaan
2. Menentukan bagaimana informasi analisa pekerjaan digunakan
3. Memilih jenis pekerjaan untuk diteliti
4. Mengumpulkan data dengan teknik analisis jabatan yang dapat diterima
5. Menyiapkan deskripsi tugas
6. Menyiapkan spesifikasi jabatan

• Prosedur analisis jabatan yang baik
Menurut Siegel & Lane : ada 3 jenis Prosedur analisis
1. Job Oriented Prosedur : anlisis menekan pada hasil spesifik atau hasil akhir pada jabatan terntentu misalnya pada pengarsipan surat2
2. Trait Oriented Prosedur : apda prosedur ini analisis menekankan pada kemampuan atau karakteristik yang mempengaruhi kerja yang memuaskan efektif.
3. Work Oriented : prosedur menekan pada apa yang dilakukan dalam (prilaku )oleh karyawan agar mendapatkan hasil yang tertentu : misalnya mengelola system arsip, mengoperasikan computer.

• Teknik analisis jabatan yang spesifik
- Analisis jabatan Fungsional (FJA)
Merupakan suatu system konseptual untuk mendifinisikan dimensi kegiatan karyawan dan metode untuk mengukur tingkat kegiatan karyawan.
- Position Analisys Quetionnaire (PAQ)
Metode analisis yang berorientasi pada karyawan
Menurut Ernest J Mc.Cormick 2 asumsi : Relative sedikitnya perilaku pekerjaan yang menduduki semua jabatan dan semua jabatan yang digambarkan dalam hal berapa banyak memasukan masing2 perilaku.
- Analisa Metode
Analisa yang memfokuskan pada perhatian pada analisis unsur2 pekerjaan yaitu unsure kecil yang bias didefinisikan sebagai pekerjaan.
Metode yang diperlukan :
a. Bagan Proses Alur (Flow Process Chart)
b. Bagan Mesin Pekerja
c. Work Sampling

• HUbungan analisa jabatan dengan perencanaan MSDM
a. Analisa jabatan
b. Pekerjaan dan tugas Evaluasi
- Syarat Individu
- Memilih TUgas pekerjaan, dan Struktur Pekerja
- Taksiran Potensial
- Penilaian Tugas
- Evaluasi Pekerja
- Kompensasi

• Kesimpulan
- Analisa jabatan harus dilaksanakan oleh para pemangku jabatan secara sistematis dari tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan
- Produk akhir dari analisis jabatan : Uraian Jabatan dan Spesifikasi pekerjaan
- Perencanaan SDM yang matang : Rekruitment tenaga kerja, seleksi, kompensasi, pelatihan, dan pengembangan, penilaian kinerja, keamanan, dan kesehatan, serta hubungan serikat.
- Metode analisa jabatan : Observasi, Wawancara, angket, metode khusus tertentu dan analisa pekerjaan computer.

MSDM 1

 Fungsi Pokok MSDM
1. Planning : melaksanakan tugas2 didalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan SDM.
2. Organizing : menyusun suatu organisasi dengan mendisain struktur dan hubungan antara tugas2 yang harus dilakukan oleh tenagakerja yang dipersilahkan
3. Actuating : memberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. Controling: melakukan pengukuran antara kegiatan2 yang dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan.

 Pengertian manajemen.
Proses melakukan kegiatan melalui orang lain sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

 Pengertian SDM
Rekutasi / penarikan , penyelesaian, penempatan, indoktrinasi, pelatihan dan pengembangan sumber2 daya manusia, oleh dan dalam suatu perusahaan.

 Tinjauan MSDM & Indonesia
1. Tanpa adanya standar yang jelas, misalnya dalam recruitment karyawan.
2. Belum menggunakan metode informasi tertentu untuk melihat prestasi.
3. Dalam menerima karyawan biasanya berdasarkan anggaran yang tersedia bukan pada kebutuhan.
4. Lebih mengutamakan pendidikan formal daripada prestasi.
5. Sering didasari pada senioritas yang muda harus menunggu gliran.

 Inti dari MSDM
Ilmu seni untuk menarik, mengembangkan, memelihara tenaga kerja potensial sehingga dapat mencapai tujuan secara ekonomis pada kepuasan (Percaya pada diri sendiri).

 Kedudukan Personalia secara keseluruhan
1. Melaksankan personal manajemen sedemikian rupa dengan tujuan menitik beratkan kepada pencapaian kompetensi kerja yang optimal
2. Memerlukan sumber2 manusianya
3. Mempertmukan keinginan perusahaan dengan potensi yang dimiliki oleh masing masing personal.

 Peran manajemen personalia
1. Seorang manajer personalia harus menjadi contoh bagi karyawan lain
2. Sebagai counseller : pembimbing individu karyawan dalam organisasi
3. Sebagai mediator : penghubung antara karyawan dalam organisasi
4. Company : Sebagai Public Relation
5. Problem Solver : Pemecah masalah tentang tenaga kerjaan.
6. Check Agent : sebagai pembaharuan .

 Perencanaan MSDM
I.tahapan Ekonomi
1.Kebijakan ketanagakerjaan tentang :
- Arah pembangunan ekonomi secara makro dan mikro
- Kebijakan Moneter, fiscal, ekspor, dan impor.
- Redistribusi asset produksi
- Akses permodalan
- Teknologi dan pemasaran

2. Otonomi Daerah
Perencanaan, pembangunan daerah masing2 yang berorientasi pada Resource Based dan keunggulan komperatif spesifik local.

3.Tingkat pertumbuhan Ekonomi
- Sector perairan yang tersisa 30 – 40 %
- Pemerataan usaha yang tidak merata
- Bagaimana tingkat daya beli masyarakat

4. Sistem Informasi
- Jumlah populasi penduduk
- Pasar input dan output tenaga kerja.

II.Pasar kerja
1.Komposisi populasi
- Jumlah usia penduduk
- Jenis kelamin
- Tingkat pendudukan

2. Permintaan terhadap barang dan jasa : penawaran dan permintaan.
3. Sifat teknologi produksi
4. Partisipasi angkatan kerja
5. Tingkat upah : kondisi social ekonomi masyarakat.
- Etos kerja
- Kultur atau budaya
- gender

III.Penentu Permintaan Tenaga kerja
- tingkat upah
- tingkat pendidikan / keterampilan tenaga kerja
- sifat teknologi produksi
- kapasitas produksi dan keuntungan perusahaan.

IV.Pergeseran Kondisi Keahlian.
- Program pendidikan nasional
- Pengetahuan dan keahlian lulusan pendidikan
- Keahlian penawaran tenaga kerja
- Krisis ekonomi : sehingga semakin besar inflasi semakin sulit dari daya beli masyarakat.

V.Kompetensi SDM
- Knowledgeable : pengetahuan yang dimiliki.
- Skillfull : memiliki pengetahuan yang siap pakai (belum menghasilkan yg terbaik)
- Proficient : mampu melakukan dan menghasilkan yang terbaik
- Teacher : mampu berperan meningkatkan anak buah / orang lain
- Consultant : mampu berperan mengidentifikasi masalah.