PLANT DESIGN & SERVICE
1) INSTALATION
(a) Ventilation
(b) Illumination
(c) Air condition
2) PLANT SERVICE
(a) Power
(b) Steam
(c) Air
(d) Water
3) SAFETY & HYGIENS
4) MAINTENANCE
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN KERJA
1. Kebersihan/Kesehatan
2. Keamanan/Keselamatan
3. Tata letak
4. Penerangan
5. Ventilasi
6. Warna ( Perasaan,Dorongan,Cahaya,Suasana)
7. Kegaduhan
Pengantar PRODUCTION,PLANING,CONTROL (PPC)
Perencanaan pengendalian produksi Merupakan salah satu fungsi manajemen yang menyangkut masalah perencanaan dan pengendalian suatu kerja ,dimana ditetapkan terlebih dahulu 3H 1H (apa,bagaimana,dimana,siapa,kapan,persiapan apa)
Tujuan :
Ø Berusaha agar penjualan dapat ditingkatkan dengan cara :penyediaan barang jadi selesar pada waktunya.
Ø Berusaha agar tingkat produksi tetap dapat dipertahankan pada suatu tingkat tertentu dengan cara proses produksi yang efektif dalam penggunaan peralatan dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Ø Dengan cara mempertinggi inventory turnover baik persediaan bahan setengan jadi ,bahan baku dan barang jadi
Ø Berusaha agar dapat meningkatkan hasil produksi dengan cara menghindari kekeliruan yang dapat terjadi antara perencanaan dan pelaksanaan.
Tujuan utama PPC adalah :
Untuk merencanakan dan mengendalikan aliran bahan & barang yang tiba dan bergerak dalam suatu proses dan akhirnya keluar dari suatu sistem produksi,
Production planing :
Hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan suatu kerja untuk kemudian mengaturnya agar pekerjaan tersebut dapat bekerja dengan lancar dan ekonomis.
Fungsi
Ø Mengakomodir kebutuhan baik bahan baku setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan permintaan dimasa akan datang.
Ø Merencanakan tahap pelaksanaan produksi sesuai dengan waktu dan design produksi yang dietapkan
Ø Merencanakan persiapan-persiapan,penyediaan formulir kartu perintah kerja.
Production control :
Adalah suatu teknik yang mengatur pengeuaran perintah kerja merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif (pekerja, mesin, peralatan, dan material) ke dalam satu aliran di mana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.
FUNGSI :
Ø Penyampaian perintah-perintah kerja pada orang yang tepat & waktu yang tepat
Ø Pengawasan & pengendalian terhadap persediaan barang,SDM,baik kualitas maupun kuantitas
Ø Mengadakan pengawasan & pengendalian terhadap peralatan & tenaga kerja dan biaya-biaya produksi.
Langkah-langkah PPC :
Ø Programing ( pentahapan )
Urutan pelaksanaan target
Ø Routing ( rute yang dilalui )
Ø Sceduling ( penjadwalan )
Ø Preparing ( persiapan prinsip optimasi dan analisa )
Ø Dispatching
Ø Follow up ( report,record,evaluation)
MAINTENANCE
Ø Adalah salah satu bentuk kegiatan manajemen operasional yang menyangkut persoalan sehari-hari dalam hal menjaga dan menjamin agar seluruh perlengkapan secara phsycal plant tetap berada dalam kondisi yang baik dan selau siap dipakai beroperasi.
Ø Suatu proses pemeliharaan & perawatan terhadap semua perlengkapan pabrik yang meliputi
PELAKSANAAN,PERENCANAAN,PENGENDALIAN
Jenis-jenis maintenance
Ø Preventif maintenance
Dilakukan untuk mencegah kerusakan ( mesin,alat-alat)
Ø Longterm maintenance
Dilakukan untuk mencegah kerusakan yang dibuat secara otomatis atau semi otomatis untuk suatu jangka waktu yang relatif panjang.
Ø Routing maintenance
Dilakukan secara rutin atau terus menerus seperti merapihkan dan membersihkan
Ø Repair Work
Perlu untuk memperbaiki kerusakan –kerusakan yang terjadi baik yang kecil maupun yang besar.
Ø Correcting maintenance
Pengerkaan maintenance yang merupakan koreksi perbaikan kerusakan yang telah terjadi.
Ø Predicting maintenance
Cara preventif yang relatif baru yang menggunakan alat-alat peka
Ø Planned maintenance
Pengorganisasian pekerjaan maintenance yang didasarkan perencanaan & control
Ø Running maintenance
Proses maintenance yang dilakukan ketika mesin sedang bejalan
Ø Breakdown maintenance
Dilakukan setelah terjadi kerusakan mesin tapi masih termasuk dalam planing ( Turun mesin )
Ø Shutdown maintenance
Maintenance yang dilakukan ketika mesin berhenti
Ø Emergency maintenance
Terpaksa dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusaan yang tidak terduga
( klarifikasi maintenance )
Klarifikasi maintenance
I. Preventive maintenance
II. Overhaul
III. Repair/renew
IV. Maintenance scheduling
PLANT LAYOUT
Setelah seleasi memilih & menentukan Plant Location tahap selanjutnya adalah mengatur tataletak ruangan yg akan d gunakan dalam perusahaan untuk memperoses suatu produk. Hal ini di kenal dengan plant layout.
- Arti plant layout menurut Ir. Thung Dji Lee :
“plant layout sama dengan tata ruang, artinya segala usaha yang mencakup peyusunan – penyusunan yang bersifat fisik mengenai perlrngkapan dan Alat alat Industri
- Menurut Horold T. Amrine CS :
“The Layout of a plant is visual presentation of the arrangement of the physical facilities for the manufacture of the pdoduct
- Menurut Ellwood S Buffa :
“plant layout is the integrating phase of the design of a production system the basic objectives of layout is to develop a system fhat meet requirements of capacity and quality in the most economical way
- Menurut Ir. Rusli Sjarif, Cs :
“Plant layout adalah suatu perencanaan lantai untuk menentukan dan menyusun fasilitas fasilitas fisik untuk membuat produk”
Maksud dan tujuan Plant Layout :
1. Meningkatkan pelayanan bagi pelanggan
a. Cepat dan dipercaya
b. Mutu lebih baik
2. Mengurangi biaya produksi
a. Biaya material handling
b. Biaya tenaga kerja (buruh)
c. Biaya over hand
d. Biaya scrap dan waste
3. Mempercepat perputaran uang
a. Pengunaan tenaga fisik berkurang
b. Kecelakaan kecelakaan berkurang
c. Kondisi kerja lebih baik
d. Kebanggan timbul
Factor factor pertmbangan dalam perencanaan pant layout :
1. Bahan (Material)
2. Mesin (Machine)
3. Orang (Man)
4. Pemindahan (Movement)
5. Menunggu (Delay)
6. Pelayanan (Service)
7. Gudang (Building)
8. Perubahan perubahan (Change)
Macam macam type layout yang di pergunakan oleh pabrik /perusahaan secara garis besar dapat d golongkan sebagai berikut:
1. Layout by Proses : didalam layout ini di adakan pengelompokan pengelompokan atau grup grup terhadap kegiatan kegiatan yang sama : seperti alat alat yang mempunyai type, jenis / fungsi yang sama dikelompokkan dala satu kelompok, dan penggunaanya tidak terlalu dalam urutan yang sama
- Kelebihan kelebihan Layot by process :
1. Mesin mesin yang dipergunakan biasanya loebih dari satu macam pekerjaan (general purpose machine)
2. Macam barang yang di buat relative banyak jenisnya
3. Dapet melayani order order (pesanan pesanan)
4. Tipa tiap orang dapat mudah bekerja secara kuhusus (spesialisasi)
5. Kalau mesin satu macet dapt d gunakan maesin yang lain.
- Kelemahan Layout by process :
1. Material handing cost tinggi karena tidak bisa dipergunakan alat material handling seperti power conveyour/hoist.
2. Tidakterdapatnya aliran /flowyang pasti sebab sulit untuk menentukan routing & scheduling
3. Koordinasi pekerjaan memerlukan ketelitian
4. Biasa menimbulkan penumpukan material dan hasil hasil di bagian tertentu
5. Memerlukan lebih banyak control
2. Layout by product : disini alat alat/ mesin mesin dan fasilitas produksi diatur menurut urutan urutan urutan (sequences) dari proses yang di butuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau tiap kegiatan diletakkan secara berurutan menurut jalannya process produksi.
- Kebaikan layout by product :
1. Adanya flow tertentu / pasti
2. Material handling berkurang, hemat waktu dan tenaga.
3. Macam pekerjaan relative sedikit
4. Inspeksi terbatas
5. Koordinasi pekerjaan lebih sederhana
- Kelemahan layout by product :
1. Penggunaan mesin lebih banyak sehingga investasi lebih besar
2. Kurang fleksibel dalam membuat produk
3. Kerusakan mesin satu menggangu montinuitas pekerjaan
4. Maintenance cost relative besar
5. Jumlah produk yang dibuat harus cukup lebuh banyak.
3. Layout by Fixed position : dalam layout ini kegiatan kegiatan produksi diarahkan pada satu pusat yang tidak dapat dipindahpindahkan sehingga semua peralatam, material, mesin dan para pekerja di datangkan ketempat tersebut.
- Kebaikan layout by Fixed Position
1. Pengangkutan bahan setengah jadi relative kecil (sedikit)
2. Pekerja yang pandai terlatih (ahli) mudah dapat dipindah pindahkan.
3. Contol pekerja lebih mudah
4. Pekerjaan dapat lebih mudah di sesuaikan dengan selera konsumen
5. Tidak dibutuhkan parapekerja yang yang pandai (ahli)
- Kelemahan layout by Fixed Position
1. Sukar mendapatkan tenaga ahli (skill)
2. Unsure waktu sangat sulit diatasi terutama pada waktu pesanan banyak.
3. Peralatan besar dan berat sangat sukar dipindahkan pindahkan
4. Kadang sulit memenuhi permintaan yg bersifat ekstrim
5. Biaya transportasi relative tinggi
Langkah langkah penyusunan Layout yang baik :
1. Rencanakan overall-nya, kemudian detainya
2. Rencanakan idealnya, kemudian praktisnya
3. Ikut tahap tahap penyusunannya berikut waktu waktu overlap-nya sebagai berikut :
o Location
o Overall layout
o Detailed layout
o Installation
4. Rencanakan proses / mesin berdasarkan bahan bahan
Product and specification + Quantity and Rate of Production =>machiney (macam & jumlah)
5. Rencanakan layout berdasarkan proses /mesin
Mesin + factor Faktor pertimbangan lainnya => Layout
6. Rencanakan gedung di sekelilingnya
7. Rencanakan dengan bantuan gambar (visual)
8. Rencanakan dengan bantuan lainnya : model template
9. Cek layout ini
10. Yakinkan kebaikan layout ini agar dapat di jual/ di terapkan
OBJECTIVES OR PURCHASING FUNCTION/ MATERIAL MANAGEMEN.
To obtain the right materilals, in the right quantity, for delivery at the right time and right place, from the right source, with the right service and the right price.
- Tujuan utama pengendalian persedian adalah agar perusahaan selalu mempunyai persedian dengan jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat dan dalam waktu sfesifikasi atau mutu yang telah ditentukan, sehingga jalannya perusahaan jangan sampai terganggu.
- Usaha utuk mencapai tujua tersebut tidak terlepas dari prinsip prinsip ekonomi yaitu jangan sampai biaya biaya yang harus dikeluarkan pengadaan tersebut (seperti biaya, penyimpanan dan sebagainya.) menjadi tinggi
- Biaya tersebut perlu diperhatikan karena biaya penimpana akan bertambah dengan bertambah banyaknya persediaan, sedangkan biaya pembelian relative akan menurun dengan bertambahnya jumlah pembelian.
Langkah langkah usaha pengendalian penyedian persediaan:
1. Menetapkan system penyedian persediaan :
a. Sistem persediaan pola ideal dapat d gunakan apabila :
o Barangnya mudah di dapat
o Pembelian dapat dilakukan setiap saat dalam jumlah yang di kehendaki
o Penggunaan rata² tidak berfluktuasi
b. System persediaan dengan ukuran order tetap (fixed order size) dapat d gunakan bila :
o Pemesanan / pembelian persediaan selalu di lakukan apabila jumlah persediaan telah mencapai ringkat titik persdiaan kembali (reorder point)
o Jumlah pembelian selalu sejumlah yan paling ekonomis (persedian maksimum – persedian keamanan)
o Jarak waktu antara dua pemesanan tidak sama (t1 = t2)
c. Sistempersediaan dengan jarak waktu tetap (fixed interval order) dapat di gunakan bila :
o Waktu pembelian telah tertentu (di tetapkan jadwalnya)
o Jarak waktu antara pemesanan selalu sama (t1 = t2)
o Jumlah yg dipesan / di beli setiapkali tidak sama
o Tidak ada titik pemesanan kembali tetapi ada waktu reorder
2. Menentukan jumlah persediaan
a. Perusahaan, intuisi , feeling
b. Pendekatan kuantitatif
3. Menetapkan admisnistarasi persediaan
Pemilihan metode harus didasari daru hal hal :
1. Sifat dan kualitas produk
2. Keadaan gudang
3. Kesediaan modal
4. Keaadaan pasar
5. Jiwa kewirausahaan
6. Keberaniaan pengusaha
Salah satu cara untuk membeli jumlah yang paling ekonommis adalah dengan menghitung dan menggunakan rumus sbb :
JPE = 2 x JK x BP / HBU x BPD
JPE = jumlah pesanan ekonomis
JK = jumlah kebutuhan
BP = Biaya pemesanan
HBU = Harga bahan perunit
BPD = biaya persediaan
Untuk menentukan jumlah pesanan ekonomis harus d ketahui factor factor sebagai berikut :
1. Jumlah kebutuhan bahan untuk satu periode 2
2. Harga satuan bahan
3. Biaya pemesanan untuk sekalo pesanan
4. Biaya persediaan yang meliputi biaya bunga peyusutan bunga, penyusutan administrasi, asuransi, personil.
Menentukan waktu atau saat pemesanan (order/ reorder point) yang harus diperhatikan ialah waktu atau kapan pesanan akan dilakaukan. Masalah ini di pengaruhi oleh :
1. Waktu yang dipeerlukan untuk pengiriman atau penyerahan bahan
2. Tingkat pemakaian persediaan
3. Persediaan pengamanan (safety stock)
Jadi saat atau waktu pemesanan tidak dinyatakan dalam hari. Tanggal atau waktu lainnya tetapi dinyatakan dalam jumlah persediaan tertentu yang ada digudang padasaat persediaan mencapai jumlah tertentu maka pesanan dilakukan
Untuk itu untuk mengetahui saat pemesanan harus duketahui dengan pasti menganai lead time dan pola pemakaian bahan kedua hal ini akan bervariasi (berubah ubah) dengan akibat akibat sebagai berikut :
1. Jika lead time atau jumlah pemakaian lebih kecil daripada yang diperkirakan semula maka bahan yang dipesan akan tiba sebelum persediaan yang ada habis digunakan sehingga biaya persediaan akan naik.
2. Jika sebaliknya maka kekurangan atau kehabisan bahan akan terjadi dengan akibat-akibatnya berupa pengeluaran biaya-biaya tambahan sehubungan tidak mengadakan persediaan yang cukup.
3. Jika angka pemakaian dan lead time rata-rata digunakan untuk menentukan saat pemesanan maka kasus kelebihan dan kekurangan persediaan akan dialami pada pesanan-pesanan lainnya.
Frekuensi pemesanan dalam satu tahun = JK / JPE
Biaya pemesanan tahunan = JK x BP / JPE
Jumlah persediaan rata-rata = JPE / 2
Biaya persediaan tahunan = HBU x BPD x JPE/ 2Biaya total persediaan / pengadaan tahunan = JK x BP / JPE = HBU x BPD x JPE/ 2
Rumus order
SP= PG + JPM atau JPLT + JST
SP = saat pemesanan
PG = persediaan yang ada di gudang
JPM = jumlah pemakaian
JPLT = jumlah pemakaian selama lead time
JST = jumlah safety stock
Rumus safety stock
JST = SP- JPLT
JST = PMx – JPE
PMx = persediaan maximum
JPE = jumlah pesanan ekonomi
Friday, April 2, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)